Daftar Isi
Semenjak perusahaan Marvel MCU dengan rivalnya DC Comics merilis beragam film tentang superhero menjadikan genre film semakin populer. Sejak saat itu fenomena industri film bergenre superhero barat tengah menjamur di penjuru dunia.
Karakter pahlawan super sesungguhnya senantiasa mampu membius pirsawan dan jadi idola bagi anak-anak. Besarnya antusiasme dunia dengan film-film bertema manusia super tambah memantik persaingan industri kreatif tokoh superhero populer layaknya Marvel MCU serta DC Comics.
Berbagai Karakter manusia super kerap muncul dengan stereotip kapabilitas lahiriah 1/2 dewa, atau mendapat kapabilitas dari unsur-unsur alam, apalagi muncul ke dunia nyata sebagai keturunan dewa-dewi mitologi barat.
Mereka datang di dunia dengan takdir untuk menyelamatkan dunia dan merawat perdamaian. Sayangnya, tokoh-tokoh penyelamat dunia idola anak-anak tersebut tidak datang dari negeri tercinta kita, Indonesia.
Tahukah sobat, sudah sejak ratusan tahun silam para leluhur nusantara Indonesia juga udah menciptakan karakter imajimatif manusia super? Karakter-karakter itu terkandung terhadap tokoh – tokoh pewayangan Jawa. Di mana para tokoh wayang tersebut juga memiliki kapabilitas super hebat. Layaknya superhero dalam sekuel superhero saga besutan Marvel MCU dan DC Comics.
Kisah-kisah para tokoh pewayangan pulau jawa sesungguhnya sarat dengan budaya mitologi Hindu-Budha yang kemudian berkembang ulang di Jawa. Kronik yang di sajikan juga mengkaji kehidupan tribuana (tiga dunia) pada dunia dewa-dewi, manusia, dan kapabilitas metafisik alam semesta yang saling bersinggungan.
Ada sebagian sumber kisah pewayangan jawa yang terkenal. Dasaran semuanya berasal dari kisah-kisah Weda yang terbagi ke dalam epos Mahabarata, Lokapala, dan Ramayana.
Tema-tema lakon (cerita) tokoh wayang Jawa juga banyak menyajikan kisah-kisah tokoh ksatria ideal yang di anugerahi kapabilitas dan kemampuan di ambang batas manusia biasa. Tentunya dapat terlihat layaknya senjata yang sakti mandraguna, kapabilitas terbang, sampai menjjadi sesosok raksasa.
Sudah menjadi sejati nya bahwa karakter-karakter wayang Jawa juga layak jadi inspirasi bagi kreator-kreator Indonesia untuk menciptakan sosok superhero lokal yang berasal dari kearifan Nusantara Indonesia.
Kali ini penulis merangkum 5 tokoh wayang Jawa dari Negeri Indonesia yang berkekuatan superhero layaknya superhero dari belahan bumi barat, Cekidot!
Tokoh wayang yang pertama yakni Bima merupakan anak dari Prabu Pandu, raja Astinapura dan Dewi Kunti, orang tua dari Pandawa. Oleh gara-gara itu, Ia juga menjadi bagian anggota dari Pandawa. Tokoh wayang Jawa yang jadi inspirasi superhero Indonesia. Fakta lain Bima Satria Garuda juga di kenal dengan nama Werkudara, Bratasena, Bimasiwi, dan Kusumayuda dalam bahasa Hindustan.
Dalam dunia pewayangan Jawa, Tokoh Bima di gambarkan sebagai sosok dengan karakter seorang ksatria ideal sejati. Bima adalah manifestasi dari seorang petarung dengan tubuh tinggi besar, berotot, dan atletis. Dalam epos Baratayudha, Bima tampil sebagai petarung yang sadis dan brutal ketika berhadapan dengan Kurawa. Namun selain ganas menghadapi lawan, Bima sejatinya memiliki karakter yang benar-benar menyayangi keluarga dan dapat banyak berkorban demi orang lain.
Kelahiran Bima tidak lepas dari campur tangan Batara Bayu, dewa penguasa angin. Dimana kisah berawal dengan Ayah Bima, Prabu Pandu yang tak mampu memiliki keturunan akibat kutukan dari seorang Brahmana. Kemudian Prabu Pandu dan Dewi Kunti memohon bantuan kepada Batara Bayu. Supaya jadi ayah indung asli dari Bima, sehingga Bima juga akhirnya mendapat anugerah kapabilitas 1/2 dewa manusia.
Dalam hal bertarung, Bima memiliki kapabilitas fisik tak terbatas berkat ajian Bandung-bandawasa. Bima memiliki senjata Gada Rujakpolo dan Bargawa (kapak besar). Gada Rujakpolo adalah palu besar layaknya Mjolnir yang di miliki tokoh superhero Thor.
Jika Mjolnir mampu mengeluarkan daya petir. Maka Gada Rujakpolo akan jadi tambah besar dan berat kecuali di adu dengan senjata-senjata musuh dan membuatnya jadi tambah kuat.
Selain itu, Bima juga memiliki kuku Pancanaka yang benar-benar kuat. Kuku ini berasal dari pecahan gading Gajah Sena, sosok hewan gajah titisan Batara Bayu yang merobek kulit ari Bima dan menolong kelahiran Bima.
Nama tokoh wayang Jawa yang satu ini udah santer dan pasti terdengar akrab di telinga masyarakat Indonesia. Tokoh Arjuna sesungguhnya populer dengan ketampanan dan kemampuannya dalam hal memikat wanita. Karakternya juga banyak di nilai oleh banyak ahli budaya Jawa sebagai prototype ideal ksatria Jawa asli.
Perlu kalian ketahui, bahwasannya Arjuna merupakan adik pertama dari ayah dan ibu Bima. Ia memiliki sebagian nama julukan layaknya Janaka (memiliki banyak istri), Permadi (tampan), dan Partha (pahlawan perang). Meskipun seorang ksatria, Arjuna memiliki watak yang sangat lembut dan hangat, apalagi setiap kali berperang. Ia merupakan lambang kelembutan yang mampu mengalahkan hawa nafsu yang tercermin dari karakter prajurit kasar dan brutal.
Dari julukannya tersebut, udah tergambarkan bagaimana karakter dasar seorang Arjuna. Dalam versi tokoh pewayangan Jawa, Arjuna di lukiskan sebagai ksatria yang memiliki ketampanan secara lahir dan batin. Ia gemar berkelana, bertapa, dan menuntut ilmu. Banyaknya isteri yang ia memiliki juga merupakan bantuan dari para resi atau pendeta ketika ia udah selesai menuntut ilmu.
Kedekatannya dengan para resi dan brahmana memicu Arjuna banyak di anugerahi senjata dan kekuatan. Ia terkenal sebagai pemanah ulung dan memiliki sebagian mata panah yang sakti mandraguna. Arjuna memiliki ajian naracabala yang membuatnya mampu memanah dengan tehnik yang mampu melipatgandakan anak panah ketika di hempaskan.
Senjata panahnya yang paling populer adalah panah Ardadedali dan panah Pasopati. Panah Ardadedali memiliki kapabilitas mendeteksi gen. Panah ini tidak akan melukai makhluk yang masih memiliki garis keturunan yang serupa dengan Arjuna.
Sementara, panah Pasopati sangat mampu membidik sasaran dengan tepat. Seolah-olah memiliki sensor layaknya rudal balistik seperti dalam film Avengers guys. Apakah skill dari tokoh wayang Jawa Arjuna setara dengan Hawkeye dalam sekuel Marvel MCU?
Siapa yang tidak kenal Gatotkaca? Sosok nya sempat ramai di bicarakan netizen setelah kemunculan Wayang Kulit Purwa Gatotkaca dalam film Star Trek: Discovery. Gatotkaca juga muncul sebagai satu karakter dari games MOBA, Mobile Legends: Bang Bang. Di Indonesia Gatotkaca juga muncul dalam karakter tokoh wayang dalam komik. Salah satunya komik Gatotkaca populer karangan Is Yunianto dari produsen komik Garudayana.
Sosok Gatotkaca mampu dibilang adalah tokoh wayang yang paling banyak di sukai anak-anak. Ia populer dengan sebutan ksatria “otot kawat, tulang besi”. Takdirnya sebagai ksatria mandraguna boleh jadi gara-gara Ia merupakan keturunan langsung dari dewa Bima, Sang Werkudara. Gatotkaca lahir dari perkawinan Bima dengan Dewi Arimbi yang memiliki latar belakang keluarga raksasa.
Sejak kecil Gatotkaca adalah jagoan para dewata (trah para dewa). Semua kesaktian Ia mampu ketika Tetuka kecil (nama bayi Gatotkaca) di masukkan ke dalam Kawah Candradimuka dan “diramu” dengan segala kesaktian dewa.
Perannya dalam menolong dewa memusnahkan angkara murka juga membuatnya di anugerahi kapabilitas terbang bebas. Tanpa wajib khawatir dengan cuaca dan tidak terdeteksi oleh lawan-lawannya. Gatotkoco memiliki anugerah kapabilitas Aji Narantaka dan Aji Brajamusti yang membuatnya kebal dan mampu menghancurkan apa atau barang siapa yang di hantamnya.
Dalam dunia tokoh pewayangan Jawa, Gatotkaca merupakan gambaran besar sebagai sosok paripurna (sempurna) dari seorang birokrat dan prajurit. Ia tidak pernah menuntut apa yang wajib di berikan negara kepadanya. Namun berkenan berkorban demi bangsa dan negara. Karakternya banyak di jadiken contoh sebagai seorang abdi negara yang teladan.
Walaupun bergaris keturunan dewa, Gatotkaca senantiasa memiliki kelemahan. Jika Superman memiliki kelemahan terhadap batu Krypton, Gatotkaca memiliki kelemahan terhadap pusarnya. Dalam Epos Baratayudha, Gatotkaca gugur dalam perang di padang Kurusetra setelah tertusuk oleh panah Kunta. Panah Kunta merupakan senjata dari raja Negeri Awangga, Adipati Karna.
Krisna merupakan salah satu dari tokoh pewayangan Jawa yang merepresentasikan filosofi memayu hayuning bawana. Konsep Krisna selanjutnya merepresentasikan asumsi manusia Jawa sebagai mahkluk Tuhan yang wajib hidup dengan merawat keharmonisan dan keselamatan di dunia. Tugas Krisna sebagai penjaga ketertiban di dunia semata-mata gara-gara ia merupakan titisan Batara Wisnu, sang dewa kesejahteraan.
Prabu Krisna lahir dari perkawinan Prabu Basudewa, raja Mandurapura dan Dewi Mahendra. Narayana (panggilan muda Krisna) sejak muda sesungguhnya di kenal sebagai pribadi yang gemar berfilsafat dan menuntut ilmu untuk menggapai keutamaan.
Meskipun anak dari seorang raja besar, ia tidak pernah tinggal di keraton (kerajaan) sejak kecil. Sosoknya justru benar-benar dekat dengan rakyat kecil layaknya pedagang dan petani.
Sebagai titisan Batara Wisnu, Krisna memiliki sebagian kapabilitas yang di miliki para dewa. Tokoh wayang Jawa Krisna juga memiliki anugerah kapabilitas Triwikrama, yaitu menjelma jadi sosok raksasa besar, Brahalasewu. Dalam bahasa Jawa, brahala artinya ‘buruk’ atau ‘jelek’, sewu artinya ‘seribu’. Brahalasewu banyak digambarkan sebagai sosok raksasa buruk rupa yang memiliki seribu kepala dan banyak tangan yang menggenggam bermacam macam senjata.
Triwikrama cuma akan muncul ketika angkara murka dan kejahatan udah menguasai dunia, dan juga ketika amarah Krisna udah menggapai puncaknya. Kemampuan Krisna untuk mengubah diri nya menjadi raksasa serupa dengan karakter Hulk dalam Marvel MCU. Hulk merupakan manusia yang mampu membuat perubahan wujud jadi mutan raksasa hijau ketika amarah memuncak dalam sekuel besutan Marvel MCU.
Kakak dari Dewi Sumbadra ini juga memiliki pusaka yang juga di miliki oleh Batara Wisnu. Krisna memiliki Cakra Baskara, sebuah senjata layaknya anak panah yang ujungnya berwujud roda bergerigi. Selain itu, Ia juga mampu membangkitkan orang yang udah mati dengan pusaka Cangkok Wijayakusuma.
Tokoh wayang berkekuatan superhero berikutnya bernama Anoman yang populer gara-gara perannya menolong Rama menyelamatkan Dewi Sinta yang diculik oleh Raja Alengka, Rahwana. Anoman merupakan tokoh wayang jawa dengan kapabilitas setara dengan dewa-dewa Hindu. Hal itu tidak cuma dalam perihal kekuatan, Anoman juga mendaapt anugerah kehidupan yang kekal oleh Batara Indra dan mampu memilih kapan kapan ajal menjemputnya. Ia adalah anak dari perkawinan Sang Hyang Manikmaya (Batara Guru) dan Dewi Anjani, kemudian di asuh oleh Batara Bayu.
Meskipun memiliki rupa layaknya kera putih, Anoman memiliki karakter dasar layaknya manusia dan mampu beradat istiadat. Dalam tokoh pewayangan Jawa, Anoman memiliki watak pemberani, setia, dan waspada. Namun beliau juga senantiasa rendah hati, tabah, dan berbudi bahasa luhur.
Sebagai anak angkat dari Batara Bayu, Anoman juga mewarisi kapabilitas yang di miliki setiap keturunan sang dewa Batara Bayu Dengan kapabilitas mampu bergerak dan bergeser daerah dengan cepat kilat layaknya tokoh DC Comics, Flash. Kekuatan Anoman ini kemudian di kenal dengan sebutan Sepiangin. Selain itu Anoman juga nyanggupin buat menghancurkan apa-pun dengan jurus andalan lain yakni Aji Mundri.
Dalam Epos Ramayana, kapabilitas Anoman di gambar kan dalam sebagian cerita. Dalam lakon Anoman Obong, Anoman memiliki skill yang tidak mempan terhadap api. Hal itu terbukti ketika saat Anoman di bakar hidup-hidup oleh Indrajit, putra Rahwana. Ketika pergi ke kerajaan Alengka di angkasa, Anoman mendaki Gunung Mahendra. Dan membuat perubahan diri nya menjadi sesosok raksasa yang juga mampu terbang laksana meteor ke angkasa.
Itulah sebagian tokoh wayang yang memiliki karakter dan kapabilitas layaknya superhero yang di gambarkan oleh dunia barat. Terlepas dari pantas atau tidaknya, tokoh-tokoh pewayangan tersebut dapat di sejajarkan lurus dengan tokoh superhero zaman kini. Sudah sewajarnya bagi kita, khususnya generasi muda melestarikan kebudayaan leluhur negeri tercinta Nusantara Indonesia.