Daftar Isi
Karya Sastra Cerkak ialah salah satu karya sastra Jawa yang termasuk ke pada jenis prosa. Cerkak serupa menggunakan cerpen atau cerita pendek, karena cerkak sendiri ialah singkatan dari “cerita cekak”.
Mengutip jurnal Karakter pada preman, Antologi Cerkak Karya Tiwiek SA serta Implikasinya Terhadap Bahasa Jawa goresan pena Galih Dwi Purbosari dkk (2017), pengertian cerkak merupakan suatu bentuk karya sastra fiksi yang ceritanya lebih pendek daripada novel tetapi lebih panjang daripada puisi, yang menggunakan bahasa jawa pada penulisannya.
Karena tidak terlalu panjang, seorang bisa menikmati holistik cerita dalam satu kali baca. Cerkak cenderung padat serta pribadi di tujuannya. Meski lebih pendek dari novel, cerita ini mempunyai struktur yg lengkap. Dengan tujuan memberikan pesan permanen agar dapat tersampaikan pada pembaca.
Karya sastra ini juga menjadi media buat mengangkat dan menggambarkan realita sosial yg terjadi dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, cerkak tidak hanya bertujuan buat menghibur. Namun juga memuat nilai-nilai edukatif yang bisa di hayati.
Adapun ciri-ciri pengertian cerkak menurut lansiran buku Kirtya Basa Kelas VIII yang di susun Samsul Hadi dkk (2015: 6) merupakan:
Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yg membangun pengertian dasar karya cerkak itu sendiri. Berikut ini ialah unsur intrinsik cerkak:
Gagasan utawa idhe sing dadi underane cerita. Mampu di titik pribadi saka ukara-ukara ing teks. Utawa dijupuk saka inti critane. Pengertian tema dan unsur cerkak artinya ide atau gagasan yang membentuk cerita.
Rerangkene kedadean ing sawijining cerkak. Alur lumrahe dumadi kanthi tahapan:
Secara sederhana, alur adalah rangkaian insiden yg di ciptakan guna mendukung jalannya cerita. Dalam cerkak terdapat alur maju, alur mundur, serta alur adonan.
Kabeh katrangan sing bisa di jupuk saka teks cerkak ngenani papan panggonan, ketika/wayah, lan swasana. Latar berkaitan dengan situasi yg tergambarkan dalam cerita, yang terdiri berasal latar daerah, waktu, dan suasana.
Paraga ciptaan sing ana ing teks cerkak. Pamaragan (penokohan) yaiku kepriye anggone nemtokake wujud lan watake paraga salaras karo critane.
Empan-papane sing nyritakake ana ing sajroning crita, mampu di titik tembung sesulih kanggo paraga primer ing cerkak. Sudut pandang merupakan sentra kesadaran asal cerita. Tujuan sudut pandang ini, agar pembaca dapat mudah memahami insiden yang di ceritakan.
Piweling/pesen sing kaandharake pangripta/penulis katujokake marang sing maca. Saka amanat utawa pesen mampu di jupuk hikmahe. Lan mampu di cocokake sambung rapete karo panguripan ing saben di nane.
Amanat adalah nasihat, pembelajaran, serta nilai kehidupan dalam cerita yg relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Unsur ekstrinsik berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak eksklusif turut memberi sugesti bangunan karya sastra. Masih mengutip unsur dari asal yang sama. Unsur ekstrinsik dari pengertian cerkak misalnya artinya istiadat adat, budaya, serta syarat sosial rakyat pada cerita.